Tikus merusak tanaman padi padasemua fase tumbuh dari semai hingga panen,bahkan sampai penyimpanan. Kerusakan parahterjadi jika tikus menyerang padi pada fasegeneratif, karena tanaman sudah tidak mampumembentuk anakan baru. Pada serangan berat,tikus merusak tanaman padi mulai dari tengahpetak, meluas ke arah pinggir, dan menyisakan 1-2baris padi di pinggir petakan (Gb. 14A).Tikus menyerang padi pada malam hari. Padasiang hari, tikus bersembunyi dalam sarangnya ditanggul-tanggul irigasi, jalan sawah, pematang, dandi daerah perkampungan dekat sawah. Padaperiode bera, sebagian besar tikus bermigrasi kedaerah perkampungan dekat sawah dan akankembali lagi ke sawah setelah pertanaman padimenjelang generatif. Kehadiran tikus pada daerahpersawahan dapat dideteksi dengan memantaukeberadaan jejak kaki (foot print ), jalur jalan (run way ), kotoran/faeces, lubang aktif, dan gejalaserangan.Tikus sangat cepat berkembang biak dan hanyaterjadi pada periode padi generatif. Dalam satumusim tanam, satu ekor tikus betina dapatmelahirkan 80 ekor anak. Pengendalian tikusdilakukan melalui pendekatan PHTT (PengendalianHama Tikus Terpadu), yaitu pengendalian yangdidasarkan pada biologi dan ekologi tikus, dilakukansecara bersama oleh petani sejak dini (sejak sebelum tanam), intensif dan terus-menerus,memanfaatkan berbagai teknologi pengendalianyang tersedia, dan dalam wilayah sasaranpengendalian skala luas.
Pada awal musim, pengendalian tikusditekankan untuk menekan populasi awal tikus, yangdilakukan melalui gropyok masal, sanitasi habitat,pemasangan TBS (Trap Barrier System ) dan LTBS,pemasangan bubu perangkap pada pesemaian (Gb.15).TBS merupakan pertanaman padi yang ditanam3 minggu lebih awal, berukuran minimal (20x20) m,dipagar dengan plastik setinggi 60 cm yangditegakkan dengan ajir bambu pada setiap jarak 1 m,memiliki bubu perangkap pada setiap sisi pagarplastik dengan lubang menghadap keluar, dandilengkapi dengan tanggul sempit sebagai jalanmasuk tikus. TBS dikelilingi parit dengan lebar 50 cmyang selalu tergenang air untuk mencegah tikusmenggali atau melubangi pagar plastik. Prinsip kerjaTBS adalah menarik tikus dari lingkungan sawah disekitarnya (hingga radius 200 m) karena tikus tertarik padi yang ditanam lebih awal dan bunting lebihdahulu, sehingga dapat mengurangi populasi tikussepanjang pertanaman.LTBS (Gb. 16) merupakan bentangan pagarplastik sepanjang > 100 m, dilengkapi bubuperangkap pada kedua sisinya secara berselang-seling agar mampu menangkap tikus dari dua arah(habitat dan sawah). Pemasangan LTBS dilakukan didekat habitat tikus seperti tepi kampung, sepanjangtanggul irigasi, dan tanggul/pematang besar. LTBS juga efektif menangkap tikus migran, yaitu denganmemasang LTBS pada jalur migrasi yang dilaluitikus sehingga tikus dapat diarahkan masuk bubuperangkap.Fumigasi (Gb. 17) paling efektif dilakukan padafase generatif, saat sebagian besar tikus beradadalam lubang untuk reproduksi. Metode ini efektif membunuh tikus beserta anak-anaknya di dalamlubangnya. Rodentisida sebaiknya hanya digunakansaat populasi tikus sangat tinggi, dan hanya efektif pada periode bera dan fase awal vegetati